admin
Jakarta – Saham bank pelat merah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BBNI terpantau melonjak kemudian berhasil mencetak rekor tertinggi sepanjang masanya pada perdagangan Kamis (4/1/2024).
Hingga penutupan perdagangan hari ini, saham BBNI melonjak 4,67% ke sikap nilai Simbol Rupiah 5.600/unit. Pada kedudukan penutupan perdagangan hari ini menjadi rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH) barunya pasca stock split. Adapun ATH terakhir BBNI dicetak pada perdagangan 29 Desember 2023 di tempat Rupiah 5.375/unit.
Saham BBNI berhasil melonjak kemudian mencetak rekor barunya pada hari ini di dalam berada dalam prospek yang digunakan cukup menarik saham-saham perbankan seiring optimisme pangsa akan berakhirnya era suku bunga tinggi.
Dalam risalah konferensi bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) edisi Desember 2023 yang tersebut diberitahukan pada Rabu kemarin, mayoritas pejabat the Fed mempertimbangkan apakah kebijakan “kemungkinan besar pada waktu ini berada pada atau mendekati puncaknya”.
Hal ini seiring dengan melambatnya naiknya harga lalu dampak kenaikan suku bunga tampaknya berjalan sesuai rencana.
Pasar optimis bahwa The Fed dapat mulai memangkas suku bunga acuannya setidaknya pada Maret 2024. Berdasarkan perangkat FedWatch CMEGroup, menunjukkan pelaku lingkungan ekonomi memperkirakan kesempatan sebesar 67% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp).
Selain itu, Dokumen “dot plot menunjukkan partisipan memperkirakan adanya pemangkasan suku bunga pada tiga tahun ke depan untuk menghadirkan naiknya harga ke target sasaran 2%.
“Dalam proyeksinya, semua partisipan mengindikasikan adanya perbaikan di outlook inflasi. Baseline proyeksi mengindikasikan apabila suku bunga yang lebih tinggi rendah akan tepat pada akhir 2024,” tulis FOMC.
Di lain sisi, sentimen dari tahun kebijakan pemerintah atau mendekati Pemilihan Umum 2024 yang hanya sekali tinggal sebulan lagi juga turut menopang saham-saham perbankan utamanya bank jumbo, termasuk juga saham BBNI.
Hal ini akibat perputaran uang beredar cenderung meningkat ketika menjauhi Pemilu, sehingga hal ini dapat menguntungkan perbankan.
Apalagi, BBNI dinilai akan membuka ruang untuk rasio pembayaran dividen yang mana lebih besar tinggi.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
Sanggahan: Artikel ini adalah item jurnalistik berbentuk pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tiada bertujuan mengundang pembaca untuk membeli, menahan, atau mengedarkan komoditas atau sektor pembangunan ekonomi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari kebijakan tersebut.
Artikel Selanjutnya Saham BBNI Catat Rekor Tertinggi Baru Lagi pada Simbol Rupiah 10.350
Sumber : CNBC
GIPHY App Key not set. Please check settings