in

Saham Bank Jumbo Kompak Cetak Rekor, Ada BMRI kemudian BBNI

Saham Bank Jumbo Kompak Cetak Rekor, Ada BMRI kemudian BBNI

Jakarta – Lima saham perbankan raksasa terpantau bergairah pada perdagangan pertemuan II Kamis (4/1/2023) juga turut membantu penguatan Skala Harga Saham Gabungan (IHSG) sehingga dapat kembali menyentuh level tertinggi intraday-nya hari ini.

Berikut pergerakan lima saham bank raksasa pada pembukaan II hari ini, tepatnya pukul 15:20 WIB.

Emiten Kode Saham Harga Terakhir Perubahan Harga
Bank Mandiri (Persero) BMRI 6.375 4,51%
Bank Negara Indonesia (Persero) BBNI 5.575 4,21%
Bank Syariah Indonesia BRIS 1.865 3,61%
Bank Rakyat Indonesia (Persero) BBRI 5.675 1,34%
Bank Central Asia BBCA 9.475 1,34%

Sumber: RTI

Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi saham bank raksasa yang mana penguatannya paling besar pada pembukaan I hari ini yakni melonjak 4,51% ke tempat Rupiah 6.375/unit. Bahkan, saham BMRI juga sempat mencetak all time high (ATH) terbarunya di dalam Simbol Rupiah 6.400/unit pada pertemuan II hari ini. Adapun ATH terakhir BMRI pasca stock split berada pada harga jual Simbol Rupiah 6.125/unit.

Tak hanya saja BMRI, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga melonjak 4,21% menjadi Rupiah 5.575/unit. Bahkan, BBNI juga sempat menyentuh ATH barunya pada Mata Uang Rupiah 5.600/unit, pada mana ATH BBNI sebelumnya berada di tempat Rupiah 5.375/unit.

Bergairahnya saham-saham bank jumbo menciptakan sektor keuangan menjadi penopang terbesar IHSG pada sesi II hari ini, yakni mencapai 1,78%.

Melesatnya saham bank jumbo terjadi di tempat sedang prospeknya yang digunakan cenderung cerah di dalam 2024. Dimulai dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang dinilai akan menerima khasiat dari proyeksi penurunan suku bunga acuan pada 2024.

Sedangkan BMRI akan terdorong oleh kinerja anak usahanya. Sementara untuk PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) diperkirakan akan berada pada jalur yang digunakan tepat untuk meraih peningkatan pinjaman yang mana agresif mengingat ruang likuiditas yang mana sangat besar.

Terakhir, BBNI dinilai akan membuka ruang untuk rasio pembayaran dividen yang dimaksud tambahan tinggi.

Selain itu, sentimen dari tahun urusan politik atau menjauhi pemilihan raya 2024 yang dimaksud belaka tinggal sebulan lagi juga turut menopang saham-saham perbankan utamanya bank jumbo. Hal ini akibat perputaran uang beredar cenderung meningkat ketika mendekati Pemilu, sehingga hal ini dapat menguntungkan perbankan.

Di lain sisi, pemodal yang mengharapkan adanya fenomena January Effect juga turut mendongkrak pergerakan saham bank jumbo pada hari ini.

Secara sederhana, January Effect merupakan istilah yang mana merujuk pada kecenderungan bursa saham akan naik selama Januari.

Dari lima saham bank jumbo tersebut, saham BMRI lalu BBRI cenderung menguat selama Januari kemudian probabilitasnya juga cukup besar. Selama sepuluhan tahun terakhir, probabilitas penguatan BMRI mencapai 80%, dengan rata-rata kenaikan secara bulanan di tempat Januari mencapai 2,27%.

Sedangkan BBRI, probabilitas penguatannya mencapai 70%, dengan rata-rata kenaikan sebanyak 8,48%.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah item jurnalistik terdiri dari pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini bukan bertujuan mengundang pembaca untuk membeli, menahan, atau jual item atau sektor penanaman modal terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang mana timbul dari tindakan tersebut.

Artikel Selanjutnya Saham Bank Raksasa Loyo Cuma BBNI yang mana Bergairah, Ada Apa?

Sumber : CNBC

Written by admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Bursa Saham Negeri Sakura Kembali Dibuka Usai Libur Tahun Baru dan juga Pascagempa

Bursa Saham Negeri Sakura Kembali Dibuka Usai Libur Tahun Baru serta Pascagempa

Bahas Ini, Erick Thohir Rapat Bareng MenPANRB juga Menkominfo

Bahas Ini, Erick Thohir Rapat Bareng MenPANRB juga Menkominfo