in

Orang Nganggur di dalam Negeri Paman Sam Turun, Wall Street Terjun Bebas

Orang Nganggur di area pada Negeri Paman Sam Turun, Wall Street Terjun Bebas

Jakarta – Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street kembali dibuka lebih lanjut rendah pada awal perdagangan setelahnya data pekerja Negeri Paman Sam yang menguat juga adanya aksi taking profit para investor.

Pada perdagangan Kamis (4/1/2024), Dow Jones dibuka terkoreksi 0,01% di tempat level 37.425,28, begitu juga dengan S&P 500 dibuka turun 0,15% di tempat level 4.697,63, kemudian Nasdaq dibuka anjlok 0,41% 14.532,4.

Sementara pada perdagangan Rabu (3/1/2024), semata-mata Dow Jones ditutup melemah 0,76% di dalam level 37.430,19, begitu juga dengan S&P 500 jatuh 0,80% di dalam level 4.704,81 serta Nasdaq anjlok 1,18% di area level 14.592,21.

Wall Street kembali melemah pasca data pekerja Negeri Paman Sam yang digunakan menguat dari hasil klaim pengangguran mingguan Amerika Serikat yang mana turun lebih lanjut dari yang mana diperkirakan.

Jumlah orang Amerika yang mana mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun lebih tinggi besar dari perkiraan pada minggu lalu, menunjukkan bahwa kondisi lingkungan ekonomi tenaga kerja masih cukup ketat.

Klaim awal tunjangan pengangguran negara turun 18.000 menjadi 202.000 yang dimaksud disesuaikan secara musiman untuk pekan yang digunakan berakhir 30 Desember. Ekonom yang mana disurvei oleh Sumber Berita Reuters memperkirakan 216.000 klaim untuk minggu terakhir. Angka klaim cenderung berfluktuasi sepanjang tahun ini sebab hari libur.

Angka-angka yang dimaksud sebagian besar telah terjadi pulih pada kisaran bawah 194.000-265.000 pada tahun 2023. Pasar tenaga kerja terus mendingin menyusul kenaikan suku bunga The Federal Reserve sebesar 525 basis poin sejak Maret 2022.

Namun, tingkat pengangguran masih berada di dalam bawah 4% oleh sebab itu perusahaan menimbun pekerja sebab kesulitan mencari tenaga kerja pasca pandemi COVID-19.

Laporan terpisah dari perusahaan penempatan tenaga kerja global Challenger, Gray & Christmas pada hari Kamis menunjukkan PHK yang disampaikan oleh perusahaan-perusahaan yang digunakan berbasis dalam Negeri Paman Sam turun 24% menjadi 34.817 pada bulan Desember. Namun, total PHK yang dimaksud direncanakan melonjak 98% menjadi 721.677 orang pada tahun 2023, yang mana merupakan jumlah keseluruhan tahunan tertinggi sejak tahun 2020. Jika tidaklah termasuk pandemi, jumlah total yang dimaksud merupakan bilangan PHK tertinggi sejak tahun 2009.

Pasar keuangan memperkirakan The Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunganya pada awal bulan Maret 2024. Risalah pertemuan kebijakan bank sentral Amerika Serikat pada 12-13 Desember yang digunakan diterbitkan pada hari Rabu (3/1/2024) menunjukkan para pejabat memandang bursa tenaga kerja masih ketat, namun juga terus “mencapai keseimbangan yang mana tambahan baik.”

Mereka juga menunjukkan bahwa “beberapa kontestan mencatatkan risiko bahwa, jikalau permintaan tenaga kerja semakin melemah secara substansial, pangsa tenaga kerja dapat bertransisi dengan cepat dari kondisi yang melemah secara bertahap ke penurunan kondisi yang mana lebih besar tiba-tiba.”

Bank sentral Negeri Paman Sam mempertahankan suku bunga kebijakannya tetap saja stabil pada kisaran 5,25-5,50% pada waktu ini pada konferensi yang disebutkan kemudian para pembuat kebijakan memberi isyarat di proyeksi dunia usaha baru bahwa pengetatan kebijakan moneter bersejarah yang direkayasa selama dua tahun terakhir telah lama berakhir dan juga biaya pinjaman yang digunakan tambahan rendah akan segera terjadi pada tahun 2024.

Jumlah orang yang menerima tunjangan setelahnya minggu pertama bantuan, yang dimaksud merupakan proksi perekrutan, turun 31.000 menjadi 1,855 jt selama pekan yang tersebut berakhir 23 Desember, menurut laporan klaim.

Klaim berkelanjutan sebagian besar telah terjadi meningkat sejak pertengahan September, hal ini sebagian besar disebabkan oleh kesulitan pada menyesuaikan data terhadap fluktuasi musiman setelahnya lonjakan pengajuan tunjangan yang digunakan belum pernah terjadi sebelumnya pada awal pandemi COVID-19.

Data klaim bukan ada hubungannya dengan laporan ketenagakerjaan bulan Desember yang digunakan diawasi ketat, yang digunakan akan dirilis pada hari Jumat, akibat data yang disebutkan berada di dalam luar periode survei. Menurut survei ekonom Reuters, nonfarm payrolls kemungkinan meningkat sebanyak 170.000 pekerjaan di tempat bulan Desember 2023 pasca meningkat 199.000 pekerjaan di area bulan November 2023.

Tingkat pengangguran diperkirakan meningkat menjadi 3,8% dari 3,7% di area bulan November 2023.

Sanggahan: Artikel ini adalah hasil jurnalistik terdiri dari pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini bukan bertujuan meminta pembaca untuk membeli, menahan, atau mengedarkan hasil atau sektor penanaman modal terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tiada bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang digunakan timbul dari kebijakan tersebut.

Artikel Selanjutnya Dihantui Keresahan The Fed, Wall Street Dibuka Melemah

Sumber : CNBC

Written by admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

NASA Siap Mendarat di dalam Matahari, Apa Tidak Mendidih?

Garuda (GIAA) Lunasi Sebagian Utang Obligasi, Tinggal Sisa Segini

Garuda (GIAA) Lunasi Sebagian Utang Obligasi, Tinggal Sisa Segini