Indonesia serta Tanah Melayu masuk di 10 negara terbanyak yang mana menggunakan media sosial (medsos) pada 2023. Indonesia berada pada sikap tiga, sedangkan Malaya berada dalam sikap sembilan. Bagaimana gaya netizen Indonesia kemudian Negara Malaysia di menggunakan medsos, bedakah?
Medsos sudah pernah menjadi bagian yang dimaksud sulit dipisahkan dari hidup kita sehari-hari. Penggunawan medsos pada dunia sangat berbagai lalu terus bertambah. Menurut We Are Social, pada Oktober 2023 pengguna medsos di dalam dunia mencapai 4,95 miliar. Hal ini artinya sebanyak 61,4% dari populasi dunia telah lama menggunakan medsos.
Adapun rata-rata waktu yang dimaksud dihabiskan (time spend) rakyat dunia untuk mengakses media sosial adalah 2 jam 28 menit. Ternyata time spend yang dimaksud dikalahkan oleh netizen Indonesia lalu Malaysia. Kedua negara serumpun ini sangat suka main medsos. Warga +62 menghabiskan waktu untuk medsos per hari mencapai 3 jam 28 menit, sedangkan netizen Tanah Melayu sebanyak 3 jam.
Suka sekali main medsos, apa sih wadah favorit netizen Indonesia dan juga Malaysia? Ternyata hampir sama. Berdasarkan Oosga, sistem medsos yang paling berbagai dipakai di dalam Indonesia kemudian Malaya pada 2023 sama, yaitu WhatsApp. Sedangkan tempat kedua, di tempat Indonesia adalah Instagram serta dalam Negara Malaysia adalah Facebook. Pada sikap ketiga adalah Facebook untuk Indonesia, kemudian Instagram untuk Malaysia.
Apa alasan warga kedua negara ini suka bermedia sosial? Alasannya mirip. Alasan paling sejumlah adalah untuk menjaga hubungan sosial juga mengisi waktu luang. Yang agak berbeda, pada Negara Malaysia pemakaian media sosial untuk mencari berita berada dalam tempat ketiga. Sementara alasan netizen Indonesia mencari berita cuma berada pada alasan kelima.
Netizen Cerdas RI Vs Malaysia
Medsos baik pada Indonesia maupun Malaya telah dilakukan dimanfaatkan untuk menunjang semua aspek di area segala bidang keberadaan baik bidang pendidikan, sosial, bisnis, maupun politik.
Di Indonesia, Muhammad Dominique Mendoza pada tahun 2022 meneliti pengaruh medsos terhadap prestasi akademik mahasiswa. Hasilnya membuktikan siswa Indonesia telah cerdas memanfaatkan medsos. Medsos tak memiliki dampak buruk terhadap prestasi akademik siswa. Sebaliknya, medsos justru miliki pengaruh positif sebab berbagai membantu peserta didik untuk melakukan kolaborasi lalu berbagi materi kuliah.
Mahasiswa dalam Tanah Melayu juga telah dilakukan menjadi pengguna cerdas media sosial. Penelitian Ida Nadiera Ngahdiman pada 2021 yang digunakan berjudul Hubungan antara Ketagihan Industri Media Sosial dengan Pencapaian Akademik: Kajian di tempat Fakulti Ekologi Manusia, Universiti Putra Malaya (UPM) menemukan tak ada hubungan yang signifikan antara kecanduan medsos dengan prestasi akademis.
Penelitian terhadap 125 pelajar Fakultas Ekologi Universitas Putra Malaya menunjukkan pelajar Negara Malaysia yang kecanduan medsos (menghabiskan waktu 5-6 jam di dalam medsos per hari) tetap memperlihatkan miliki prestasi akademis yang mana bagus, memperoleh PNGK atau IPK 3.00 hingga 3.45.
Di bidang sosial, netizen Indonesia menggunakan media sosial untuk pergerakan empowering women. Penelitian Wahyuningratna pada 2022 mengungkap akun Instagram @perempuanbercerita digunakan sebagai media informasi dan juga lembaga pendidikan feminis.
Banyak perempuan Indonesia yang tersebut merasa nyaman menceritakan kisah kelamnya seperti menjadi korban kekerasan pada rumah tangga (KDRT) dalam akun Instagram tersebut. Instagram juga digunakan oleh rakyat Indonesia untuk menggalang bantuan untuk disumbangkan ke Palestina seperti dilaksanakan @Bantu.com.
Bila netizen Indonesia lebih tinggi suka pakai Instagram untuk aksi sosial, dalam Tanah Melayu yang tersebut lebih banyak kerap dipakai adalah Facebook. Sejumlah influencer Malaya misalnya menggalang dana untuk membantu kemanusiaan lewat Facebook.
Mereka antara lain Hakim Mohd Nor yang dimaksud berhasil menggalang bantuan sebanyak satu jt ringgit untuk rakyat miskin. Kemudian dokter Taufiq Razi berhasil menggalang dana 125 ribu ringgit untuk membantu rakyat miskin pada Syiria.
Kemudian Mohd Fadli Salleh, pribadi guru yang dimaksud berhasil menggalang dana 500 ribu ringgit yang dimaksud disumbangkan terhadap para petugas kebersihan Malaya selama pandemi Covid-19. Hal itu terungkap dari penelitian Noor M pada 2021.
Di bidang bisnis, medsos mengubah pemasaran dari media konvensional berpindah ke digital sebab biaya lebih tinggi tidak mahal dan juga terukur. Instagram di area Indonesia dimanfaatkan untuk memperkenalkan produk.
Penelitian Setyowati pada 2022 menunjukkan strategi @batiksemarang16 menggunakan Instagram sukses di promosinya. Pengaplikasian medsos untuk strategi marketing juga diadakan McDonald Malaysia. Hasilnya, seperti ditunjukkan penelitian Jian O, diketahui pelanggan berbagai tahu tentang barang MCDonald Malaya dikarenakan medsos.
Di bidang politik, medsos digunakan secara maksimal oleh pemimpin kedua negara yaitu Presiden Indonesia Joko Widodo lalu Utama Menteri Negara Malaysia Anwar Ibrahim. Presiden Jokowi menggunakan media sosial antara lain untuk komunikasi kebijakan pemerintah kemudian mendapatkan dukungan rakyat untuk pemilihan Presiden pada 2019.
Penelitian Sangari pada 2020, membuktikan media sosial efektif untuk komunikasi urusan politik teristimewa untuk merancang kedekatan antara Presiden Jokowi dengan masyarakat. Sedangkan Anwar Ibrahim menggunakan Twitter (sekarang X) untuk terhubung dengan warga Malaya maupun pemimpin internasional.
Penelitian Firdaus pada 2023 menemukan Anwar Ibrahim sangat berdedikasi menggunakan Twitter untuk menjangkau khalayak luas lalu postingan Anwar Ibrahim mendapat perhatian rakyat global.
Sumber: CNBC
GIPHY App Key not set. Please check settings