Salah satu strategi pengerjaan yang mana dijalankan pemerintah adalah pembangunan yang bersifat sinergis serta simultan antara pusat serta daerah. Secara lebih besar perinci, konsep perkembangan yang dimaksud tercantum pada konsep Nawa Cita adalah memulai pembangunan Indonesia dari pinggiran.
Secara praktis, konsep ini dapat diartikan bahwa penyelenggaraan yang dijalankan tidak ada hanya sekali dijalankan di dalam kota-kota besar saja, tetapi juga dijalankan mulai dari tingkat tempat terendah atau perdesaan. Dari sudut pandang yang dimaksud lain, konsep ini juga dapat diartikan bahwa perkembangan dapat dijalankan secara bersamaan, baik di area kota-kota besar maupun pada tingkat pedesaan, dengan arah juga tujuan konstruksi yang dimaksud sama, sehingga hasil akhir dari pembangunan di tempat kedua wilayah yang dimaksud akan masih sinkron satu sebanding lain.
Proses perkembangan di area tingkat perdesaan dapat dimulai dari pembangunan perekonomian pada desa. Sehingga dengan pondasi sektor ekonomi yang digunakan kuat, maka desa akan mempunyai kemandirian ekonomi, serta tingkat kesejahteraan warganya akan meningkat pula.
Salah satu strategi di pembangunan kegiatan ekonomi di tempat perdesaan adalah dengan meningkatkan pemberdayaan penduduk juga optimalisasi sumber daya yang digunakan dimiliki desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). BUMDes merupakan suatu badan usaha yang tersebut dikelola oleh otoritas Desa, lalu mempunyai badan hukum.
Institusi ini menjadi penting sejak berlakunya Undang-undang nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, di area mana pada peraturan yang dimaksud telah lama secara eksplisit menegaskan tentang pendirian juga pengelolaan BUMDes.
Secara teknis, establishment serta operasional BUMDes diatur pada Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, kemudian Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan serta Pengelolaan, serta Pembubaran Badan Usaha Milik Desa. BUMDes didirikan dengan tujuan beberapa tujuan, yaitu:
a. Mengembangkan perekonomian Desa
b. Mengoptimalkan aset desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan Desa
c. Mengembangkan perniagaan penduduk di pengelolaan peluang ekonomi desa
d. Menghasilkan rencana kerja sejenis usaha antar desa dan/atau dengan pihak ketiga
e. Menghasilkan kesempatan lalu jaringan bursa yang mana menyokong keperluan layanan umum warga
f. Membuka lapangan kerja
g. Mengembangkan kesejahteraan publik melalui perbaikan pelayanan umum, perkembangan kemudian keadilan ekonomi desa,
h. Mengembangkan pendapatan rakyat desa kemudian Pendapatan Asli Desa.
Tujuan yang disebutkan dapat dicapai dengan beberapa jenis usaha yang diadakan oleh BUMDes, yaitu perusahaan sosial (social business), penyewaan (renting), usaha perantara (brokering), produksi dan/atau perdagangan (trading), kemudian kegiatan bisnis keuangan (financial business).
Pentingnya peran lalu fungsi BUMDes di menggerakkan penyelenggaraan area menyebabkan sejumlah desa setiap saat berupaya untuk mengoptimalkan BUMDes yang mana dia miliki dengan memanfaatkan prospek tempat yang digunakan ada.
Bahkan, dari data yang dimaksud ada, jumlah agregat BUMDes berprogres sangat signifikan pada 5 tahun sejak diberlakukannya Undang-undang nomor 6 tahun 2014, di tempat mana pada tahun 2014, total BUMDes sebanyak 1.022 unit, dan juga di area tahun 2019 mengalami perkembangan menjadi 50.199 unit.
Hal ini membuktikan bahwa pada dasarnya, otoritas Desa telah terjadi berperan berpartisipasi di proses penyelenggaraan rakyat desa melalui establishment BUMDes, dengan harapan bahwa BUMDes dapat mendongkrak kesejahteraan rakyat kemudian meningkatkan perekonomian desa.
Salah satu contoh BUMDes yang dimaksud sukses pada meningkatkan perekonomian adalah BUMDes milik desa Payang Sejahtera, pada Kecamatan Loa Kulu, Kabupeten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Desa Payang Sejahtera pada awalnya merupakan desa tertinggal, namun dengan memanfaatkan peluang dan juga sumber daya yang ada, BUMDes milik desa ini bisa jadi berprogres sangat pesat serta memiliki omzet hingga miliaran rupiah.
Contoh lain dari kisah sukses BUMDes adalah BUMDes Pulosari, milik desa Pengalengan, Daerah Bandung Selatan, Jawa Barat yang berhasil memanfaatkan peluang alam nya untuk menghasilkan kembali sayuran dan juga memasarkannya hingga negara lain.
BUMDes Pulosari telah terjadi melakukan ekspor komoditas pertanian unggulan mereka, yaitu kentang lalu buncis hingga Singapura, melawan kerja samanya dengan badan bidang usaha lain. Tak tanggung-tanggung, bahkan jumlah agregat yang diekspor ke mancanegara mencapai 16 ton kentang dan juga 1,5 ton buncis per minggu.
Lalu, apakah seluruh BUMDes berhasil mencapai tujuan mereka? Jawabannya: belum. Pada tahun 2019, Presiden Joko Widodo mendapatkan laporan bahwa dari jumlah keseluruhan yang ada, sebanyak 2.188 BUMDes tak beroperasi, dan juga 1.670 BUMDes beroperasi namun belum memberikan partisipasi untuk pendapatan desa.
Jumlah yang disebutkan menandakan bahwa belum semua BUMDes bisa saja berjalan dengan baik. Beberapa faktor yang tersebut melatarbelakangi suatu BUMDes belum berjalan secara optimal antara lain adalah jiwa kewirausahaan atau entrepreneurship dari warga desa/pengurus BUMDes.
Kewirausahaan menjadi salah satu faktor kunci, akibat seseorang yang mana memiliki jiwa kewirausahaan, akan dapat mempunyai deskripsi mengenai apa yang mana kurang, apa yang tersebut kita miliki, dan juga bagaimana kita melakukan suatu usaha untuk menutupi kekurangan itu.
Selain itu, seseorang dengan jiwa kewirausahaan akan memiliki visi kemudian misi yang jelas, tentang bagaimana cara mengembangkan bidang usaha yang mana dimiliki agar pemasarannya bisa jadi menjangkau wilayah sejauh mungkin. BUMDes perlu mempunyai pimpinan atau orang yang memiliki jiwa kewirausahaan baik di area level pimpinan maupun manajerial, sehingga sebuah BUMDes sanggup miliki visi, misi, lalu target pengembangan yang digunakan jelas.
Selain itu, kualitas sumber daya manusia warga juga menjadi salah satu faktor penting pada pengelolaan BUMDes. Hal ini sangat berlaku umum pada di sebuah institusi, baik pemerintah maupun swasta, Lembaga profit maupun non-profit, bahwa kualitas sumber daya manusia di suatu institusi akan memengaruhi capaian kinerja institusi tersebut.
Sama halnya dengan BUMDes, suatu BUMDes akan dapat mencapai kinerja yang tersebut maksimal apabila didukung dengan kualitas sumber daya manusia yang mumpuni. Ketidakmerataan kualitas sumber daya manusia pada tingkat pedesaan ini dapat mempengaruhi ketimpangan dari hasil bidang usaha BUMDes.
Karena pada dasarnya, BUMDes dikelola oleh warga suatu desa, maka kualitas sumber daya manusia di area suatu desa dapat berbeda dengan desa yang mana lain. Penduduk desa yang memiliki kualitas Pendidikan lebih tinggi baik, sudah ada pasti akan memberikan efek yang dimaksud baik pula terhadap BUMDes, dan juga sebaliknya.
Hal lain yang tiada kalah penting dari keberhasilan BUMDes adalah kemungkinan pada suatu daerah. Dengan jiwa kewirausahaan yang dimiliki, suatu desa dapat mengatur lalu memanfaatkan sumber daya alam yang ada melalui BUMDes. Potensial desa bisa jadi berasal dari berbagai macam sektor, misalnya sektor pariwisata, sektor sumber daya alam, perkebunan, pertambangan, kemudian lain-lain.
Permasalahan yang digunakan terjadi adalah, tidak ada semua desa miliki prospek yang mana cukup menonjol untuk dapat didorong di kegiatan bidang usaha BUMDes. Desa yang miliki pantai, sudah ada pasti akan lebih tinggi mudah untuk menjalankan wisata alam daripada desa yang miliki kontur wilayah pegunungan.
Dari penjelasan sebelumnya, kita dapat menyimpulkan bahwasanya, kemampuan desa dan juga pengelola BUMDes bisa saja berbeda antara desa yang mana satu dengan yang tersebut lain. Dengan jiwa kewirausahaan yang tinggi, kualitas sumber daya yang mana baik, juga prospek yang digunakan menonjol, suatu BUMDes mampu memaksimalkan kemungkinan kemudian perniagaan yang merek miliki lalu meningkatkan perekonomian di area desa mereka.
Oleh dikarenakan itu, penting bagi pemerintah untuk mengetahui dan juga meningkatkan jiwa kewirausahaan juga kualitas SDM warga suatu desa. Pembinaan jiwa kewirausahaan bisa jadi diadakan sehingga para pemimpin kemudian jajaran manajerial BUMDes, sehingga mereka itu bisa jadi mempunyai visi juga misi yang digunakan jelas bagi perkembangan BUMDes.
Selain itu, pembinaan terhadap sumber daya manusia warga desa, khususnya yang digunakan bekerja di dalam BUMDes mampu meningkatkan kemampuan warga, sekaligus meningkatkan kinerja nya pada bekerja di area BUMDes yang digunakan pada akhirnya dapat menggalakkan kinerja BUMDes itu sendiri.
Terkait dengan kemungkinan wilayah yang dimaksud mungkin saja berbeda antara desa satu dengan desa yang mana lain, suatu desa juga bisa jadi melakukan kerja identik dengan desa lain pada bentuk BUMDes Bersama, sehingga dapat saling mengisi keperluan satu sejenis lain.
Pemerintah juga dapat memberikan dukungan bagi BUMDes pada bentuk penentuan besaran alokasi penyertaan modal BUMDes pada peraturan perundang-undangan, baik di peraturan area (perda) maupun peraturan desa (perdes). Dengan demikian, suatu desa dapat menjamin alokasi yang digunakan bersifat mandatory bagi bisnis beserta pengembangan dari BUMDes.
Harapannya, dengan adanya penyertaan modal tersebut, BUMDes miliki modal yang cukup untuk memulai bidang usaha serta memperoleh laba yang maksimal sehingga memberikan sumbangan terhadap pendapatan asli desa. Selain itu, dukungan pemerintah pada bentuk regulasi tertentu juga mampu memberikan sumbangan yang dimaksud positif terhadap perkembangan usaha BUMDes.
Sebagai contoh, apabila pada suatu institusi pemerintah (baik tingkat area maupun tingkat desa) mewajibkan pembelian hasil produksi suatu BUMDes untuk konsumsi sehari-hari perkantoran, maka BUMDes yang dimaksud sudah ada pasti akan memiliki jumlah total demand yang tinggi lalu sustainable sehingga sanggup terus melanjutkan proses produksinya.
Dukungan juga dapat diadakan oleh pemerintah pada bentuk lain, misalnya pemberian insentif seperti insentif pajak, insentif retribusi daerah, atau bentuk insentif bagi BUMDes yang tersebut memiliki hasil penjualan tertentu, sehingga bisa saja memacu BUMDes untuk dapat bersaing dengan badan-badan bidang usaha swasta lainnya lalu meningkatkan omzetnya.
Sumber: CNBC
GIPHY App Key not set. Please check settings