DKI Jakarta – Berbagai insiden urusan politik diwartakan Kantor Berita ANTARA pada Hari Jumat (5/1), yang tersebut masih layak dibaca untuk informasi pagi ini.
1. Pengamat sesalkan TNI tak koordinasi ke polisi terkait volunteer Ganjar
Pengamat pertahanan, militer dan juga intelijen Connie Rahakundini Bakrie menyesalkan sikap TNI AD yang tersebut tak berkoordinasi dengan kepolisian terkait tindakan hukum kekerasan yang digunakan diduga diadakan oknum TNI pada volunteer Ganjar-Mahfud dalam Boyolali, Jawa Tengah.
“Kalau memang benar isunya tentang lalu lintas, dari pagi telah berisik atau lain-lain, kenapa tiada telepon polisi? katanya TNI dan juga Polisi bersaudara?” kata Connie pada diskusi rakyat bertajuk “Knalpot Brong Vs Tentara” di dalam Jakarta, Kamis.
Selengkapnya baca di dalam sini
2. Grace Natalie sebut Jokowi-Prabowo makan waktu malam sebagai "bestie"
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Grace Natalie menyatakan makan di malam hari yang dimaksud dijalankan Presiden Joko Widodo dengan Prabowo Subianto adalah santap waktu malam dua sahabat atau yang mana biasa disebut dengan istilah bestie.
"Itu nggak ada rencana khusus. Makan di malam hari biasa aja, kaya kita-kita ini, Presiden kemudian Menhan lagi kongkow, hang out sejenis bestie," kata Grace Natalie dimintai tanggapannya berhadapan dengan foto makan waktu malam antara Presiden dengan Prabowo Subianto, dalam Jakarta, Jumat.
Selengkapnya baca di area sini
3. Seorang prajurit TNI gugur ditembak KKB pada Puncak Jaya
Seorang prajurit TNI, Sertu Afriadi, gugur ditembak Komunitas Kriminal Bersenjata (KKB) di tempat Distrik Taganombak, Wilayah Puncak Jaya, Papua Pegunungan, hari terakhir pekan (5/1).
"Memang benar individu prajurit TNI sudah pernah gugur dan juga jenazahnya sedang pada proses evakuasi ke Mulia, ibukota Daerah Puncak Jaya," kata Dandim 1714 Letkol Inf Irawan ketika dihubungi Antara dari Jayapura, Jumat
Selengkapnya baca dalam sini
4. KPU minta paslon tak pakai akronim juga istilah asing tanpa penjelasan ketika debat
Komisi Pemilihan Umum (KPU) memohonkan untuk masing-masing kelompok sukses agar para pasangan calon (paslon) tidak ada lagi menggunakan akronim atau singkatan dan juga istilah asing ketika debat pilpres, termasuk pada debat ketiga yang dilakukan Akhir Pekan (7/1).
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari sudah menyarankan para paslon agar sedapat kemungkinan besar secara langsung menjelaskan bila terpaksa menggunakan singkatan maupun istilah asing yang belum familiar supaya turnamen debat dapat berjalan efektif.
Selengkapnya baca di tempat sini
5. Pakar nilai kebijakan pemerintah demokratis hampir sulit diwujudkan pada Pemilihan Umum 2024
Pengamat militer Al Araf menilai praktik kebijakan pemerintah demokratis hampir sulit diwujudkan selama penyelenggaraan pemilihan umum serentak 2024 dikarenakan banyaknya kejadian yang tersebut berlawanan dengan regulasi berlaku pada Tanah Air.
"Menurut saya, urusan politik pemilihan umum demokratis sudah ada hampir sulit diraih di Pemilihan Umum 2024 sebab ada instrumen kekuasaan yang digunakan akan menggunakan instrumen lain di pertarungan," kata Al Araf pada diskusi rakyat bertajuk "Knalpot Brong Vs Tentara" di area Jakarta, Kamis (4/1).
Selengkapnya baca di area sini
Sumber: Antara
GIPHY App Key not set. Please check settings