in

Doa Saat Terwujud Gempa Bumi Sesuai Sunnah: Arab, Latin juga Artinya

Doa Saat Tercapai Gempa Bumi Sesuai Sunnah: Arab, Latin juga Artinya

Jakarta – Dalam Islam, gempa bumi kemudian fenomena alam lainnya dianggap sebagai ujian dari Allah. Umat Islam diyakinkan untuk merenungkan kebesaran serta kekuasaan-Nya, dan juga mengambil pelajaran dari setiap kejadian alam sebagai tanda kebesaran penciptaan Allah.

Selain itu, kejadian alam yang dimaksud juga dijadikan sebagai pengingat akan keterbatasan lalu ketergantungan manusia terhadap kehendak Allah.

Oleh akibat itu, umat Islam diajarkan untuk selalu bersyukur, bertobat, juga memperbaiki diri pada menghadapi segala cobaan juga ujian kehidupan, termasuk gempa bumi.

Gempa bumi adalah bencana alam yang mana disebutkan pada Al-Qur’an lalu sudah terjadi sejak zaman nabi terdahulu. Dalam surah Al A’raf ayat 91, Allah SWT berfirman,

فَاَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ دَارِهِمْ جٰثِمِيْنَۙ

Artinya: “Maka, gempa (dahsyat) menimpa dia sehingga merekan menjadi (mayat-mayat yang) bergelimpangan di dalam di (reruntuhan) tempat tinggal mereka.”

Menurut penjelasan yang digunakan mendalam dari Tafsir Ibnu Katsir yang digunakan dikemukakan oleh M. Abdul Ghoffar, ayat yang dimaksud merinci detail gempa dahsyat yang mana melanda kaum Nabi Syu’aib AS. Penggambaran kejadian ini dengan penuh rinci ditemukan di ayat 94 surah Hud, yang mana secara lugas menggambarkan ketegangan kemudian kebesaran insiden tersebut:

وَلَمَّا جَاۤءَ اَمْرُنَا نَجَّيْنَا شُعَيْبًا وَّالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ بِرَحْمَةٍ مِّنَّاۚ وَاَخَذَتِ الَّذِيْنَ ظَلَمُوا الصَّيْحَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ دِيَارِهِمْ جٰثِمِيْنَۙ

Artinya: “Ketika kebijakan Kami (untuk menghancurkan mereka) datang, Kami selamatkan Syuʻaib serta orang-orang yang tersebut beriman bersamanya dengan rahmat Kami. Adapun orang-orang yang dimaksud zalim, merekan dibinasakan oleh pengumuman yang digunakan menggelegar sehingga mati bergelimpangan di tempat rumah-rumah mereka.”

Dalam lembaran sejarah yang tersebut agung, tidak hanya sekali kaum Nabi Syu’aib Amerika Serikat yang tersebut merasakan getaran dahsyat bumi, tetapi juga kaum Nabi Musa Negeri Paman Sam yang tersebut menyaksikan ketidak dugaan alam.

Kisah ini terabadikan dengan indah di surah Al A’raf ayat 155-156 yang digunakan menguatkan ikatan kita dengan Sang Pencipta.

Doa Gempa Bumi Sesuai Sunnah

Imam an-Nawawi, di karyanya Al-Adzkar yang tersebut diterjemahkan oleh Ulin Nuha, mengisahkan hadits yang mana bersanad shahih dari kitab-kitab Sunan Abu Dawud, Sunan an-Nasa’i, lalu Sunan Ibnu Majah. Riwayat ini berasal dari Ibnu Umar RA, yang dimaksud merinci bahwa Nabi Muhammad SAW membacakan doa berikut:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي ، اَللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي، اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ ومِنْ خَلْفِي وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي وَمِنْ فَوْقِي وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي

Allaahumma innii as-alukal ‘aafiyah fid dunya wal aakhirah, allaahumma innii as-alukal ‘afwa wal’aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa maalii, allaahummastur ‘auraatii wa aamin rau’aatii, allaahummah fadhnii min baini yadayya wa min khalfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaali wa min fauqii wa a’udzu bi ‘adhamatika an ughtala tahtii.

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu kesejahteraan pada dunia serta akhirat, ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu maaf, juga kesejahteraan di agamaku, duniaku, keluargaku, lalu hartaku. Ya Allah, semoga Engkau menutupi keburukanku, juga amankanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, semoga Engkau jaga aku dari arah sampingku, dari arah belakangku, depanku, dan juga dari arah atasku, serta aku berlindung dengan keagungan-Mu dari tertiup keburukan dari bawahku (gempa bumi).”

Bacaan doa untuk gempa bumi ini menjadi bagian yang dimaksud tidak ada terpisahkan dari rangkaian dzikir pagi dan juga petang. Dalam riwayat tersebut, disampaikan bahwa Rasulullah SAW konsisten tidak ada pernah meninggalkan doa ini ketika pagi juga sore. Doa ini menggambarkan keteladanan Rasulullah di menjaga hubungan dengan Allah SWT, mengajarkan umatnya untuk setiap saat berserah diri serta berdoa setiap waktu.

Bisa juga membaca doa gempa bumi sebagaimana termuat di buku Kumpulan Do’a dari Al-Quran kemudian As-Sunnah yang tersebut Shahih karya Yazid bin Abdul Qadir Jawas sebagai berikut,

إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْه

Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, Allahumma ajirhum fii mushibatihim, wa akhlif lahum khoiran minha

Artinya: “Sesungguhnya kami adalah milik Allah juga sesungguhnya akan kembali kepada-Nya. Ya Allah, berilah merek pahala di musibah mereka juga gantilah dengan yang lebih lanjut baik.”

Doa Nabi Musa pada waktu Kaumnya Tertimpa Gempa Bumi

Disebutkan pada buku Kitab Induk Doa & Dzikir Terlengkap karya Nasrullah juga Tim Shahih, Nabi Musa Amerika Serikat pernah memanjatkan doa ketika kaumnya tertimpa gempa bumi. Doa Nabi Musa Amerika Serikat ketika gempa bumi ini terdapat pada Al-Qur’an surah Al A’raf ayat 155-156. Berikut bacaannya.

رَبِّ لَوْ شِئْتَ اَهْلَكْتَهُمْ مِّنْ قَبْلُ وَاِيَّايَۗ اَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ السُّفَهَاۤءُ مِنَّاۚ اِنْ هِيَ اِلَّا فِتْنَتُكَۗ تُضِلُّ بِهَا مَنْ تَشَاۤءُ وَتَهْدِيْ مَنْ تَشَاۤءُۗ اَنْتَ وَلِيُّنَا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الْغٰفِرِيْنَ وَاكْتُبْ لَنَا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ اِنَّا هُدْنَآ اِلَيْكَۗ

Rabbi lau syi’ta ahlaktahum min qablu wa iyyāy(a), atuhlikunā bimā fa’alas-sufahā’u minnā, in hiya illā fitnatuk(a), tuḍillu bihā man tasyā’u wa tahdī man tasyā'(u), anta waliyyunā fagfir lanā warḥamnā wa anta khairul-gāfirīn(a) . Waktub lanā fī hāżihid-dun-yā ḥasanataw wa fil-ākhirati innā hudnā ilaik(a)

Artinya: “Ya Tuhanku, apabila Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka itu juga aku sebelum ini. Apakah Engkau akan membinasakan kami dikarenakan perbuatan orang-orang yang digunakan kurang akal pada antara kami? (Penyembahan terhadap patung anak sapi) itu hanyalah cobaan dari-Mu. Engkau menyesatkan siapa yang Engkau kehendaki dengan cobaan itu juga Engkau memberi petunjuk siapa yang digunakan Engkau kehendaki. Engkaulah Pelindung kami. Maka, ampunilah kami serta berilah kami rahmat. Engkaulah sebaik-baik pemberi ampun. Dan tetapkanlah untuk kami kebaikan di dalam dunia ini juga di tempat akhirat. Sesungguhnya kami kembali (bertobat) terhadap Engkau.”

Artikel Selanjutnya Kumpulan Doa Sebelum Bekerja di Agama Islam

Sumber : CNBC

Written by admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Agensi Lee Sun Kyun Geram, Mau Polisikan Penyebar Rumor Palsu

Agensi Lee Sun Kyun Geram, Mau Polisikan Penyebar Rumor Palsu

Siap Hadapi Tantangan Baru, BSI Gelar Zikir Bersama

Siap Hadapi Tantangan Baru, BSI Gelar Zikir Bersama